Bacajuga : Cara Membuat Silase dengan Benar dan Tepat (Ternak Ruminansia) Perawatan Kambing Merawat kambing tidak cukup hanya dengan menyiapkan kandang bagus dan makanan teratur. Namun, anda juga perlu memelihara kebersihan kandang dan juga kambing. Anda harus membersihkan kandang dari kotoran dan makanan sisa agar kambing lebih sehat.

Unduh PDF Unduh PDF Mengetahui cara yang baik merawat ternak adalah hal yang penting sebelum Anda membelinya. Merawat ternak sama dengan memelihara sapi, lembu, kerbau, dan banteng. Sebelum hewan sampai di peternakan Anda, buatlah lapangan dan kandang yang sesuai dengan ukuran kawanan hewan. kemudian, mulai memelihara ternak secara langsung dengan memberikan makanan, air, dan kebutuhan kesehatannya. Untuk panduan dan bantuan tambahan, sebaiknya Anda bekerja sama dengan dokter ternak berpengalaman. 1 Sediakan minimal 1 hektare lahan per hewan sebagai padang merumput untuk sepanjang tahun. Inilah perkiraan luas minimal umum yang dibutuhkan jika Anda membiarkan ternak memakan rumput di tanah sepanjang tahun.[1] Makin luas lapangan ternak, makin bagus karena Anda memiliki “jaring pengaman” seandainya muncul masalah rumput atau kemarau. 2 Beri makan ternak jika luas lahan Anda kurang dari 1 hektare per hewan. Jika memiliki lahan kecil, Anda perlu menyediakan pakan tambahan kepada ternak. Berkonsultasilah dengan dokter ternak terkait jumlah pakan yang dibutuhkan kawanan ternak Anda sepanjang tahun karena banyaknya akan bervariasi per musim.[2] Anda bisa membeli pakan ternak di toko perlengkapan peternakan atau bahkan penyedia daring. Pakan ternak biasanya berupa campuran butiran, misalnya jali-jali atau gandum. 3 Tentukan banyaknya kandang paddock yang dibutuhkan. Tidak ada rumus pasti untuk mengetahui cara menentukan ukuran kandang paddock kandang terbuka dan membagi ternak di dalamnya. Lihat hewan-hewan ternak yang Anda miliki, dan pikirkan terkait pembagian alami, misalnya memisahkan sapi dengan kerbau. Sebaiknya Anda juga menyeimbangkan kawanan ternak sehingga lebih mudah merotasikannya di antara kandang paddock.[3] Sebagai aturan umum, makin kecil ukuran paddock, kian sering Anda perlu merotasikan ternak supaya tidak menghabiskan sumber daya area terkait. 4 Rancang kandang paddock sesuai kontur dan sumber daya di lahan. Setelah Anda mengetahui ukuran dan jumlah kasar kandang paddock yang dibutuhkan, lihat peta lahan Anda. Bagi lahan menjadi beberapa paddock berbentuk persegi yang dipisahkan lorong di antara masing-masing. Saat memetakan semuanya, cobalah untuk turut membagi fitur perairan alami.[4] Selain itu, pertimbangkan lokasi semua lubang atau stasiun pengairan. Idealnya, sebaiknya ternak tidak naik turun medan kasar dan tidak rata untuk memperoleh air. Membagi lahan-lahan berbayangan pada beberapa paddock terpisah juga bisa membantu meminimalkan kerusakan rumput. Ketika berkumpul di area teduh, kawanan sapi cenderung merusak rumput di sekelilingnya sehingga sebaiknya Anda mengisolasi aktivitas ini untuk menjaga rumput lahan tetap sehat. 5 Buat kandang paddock sementara memakai pagar. Oleh karena desain paddock masih dikira-kira, memasang pagar polywire atau polytape memungkinkan Anda menyesuaikannya di kemudian waktu tanpa kesulitan. Gunakan pasak serat kaca fiberglass atau plastik industrial dan pasangkan pagar di antaranya pada ketinggian kepala sapi. Pagar listrik dapat menambah keamanan kandang Anda.[5] Lorong yang memisahkan kandang-kandang paddock sebaiknya selebar 5-6 meter. Ukuran ini memudahkan Anda untuk memotong rumput atau memindahkan mesin-mesin di antara kandang paddock. Letakkan lapisan kerikil halus di lorong supaya tidak terlalu berlumpur. Pasang gerbang di sudut dan rancang dengan mempertimbangkan rotasi ternak di antara paddock. Ubah menjadi pagar permanen menggunakan rel dan papan atau pasak baja. Jika Anda berencana menanam rumput segar di paddock, lakukan minimal 6 minggu sebelum mendatangkan ternak. Alfafa, rumput kebun buah, dan semanggi putih merupakan sumber nutrisi yang bagus bagi ternak. 6 Rotasikan ternak antara kandang paddocks setiap harinya. Jika Anda memasukkan seluruh kawanan dalam satu paddock, semua rumput akan dimakan dan lahan menjadi rusak. Jadi, sebaiknya pindahkan kawanan ternak 1-2 kali sehari ke kandang paddock lain. Kumpulkan ternak-ternak Anda, buka gerbang penghubung di antara paddock, dan giring ternak ke kandang barunya.[6] Sebagai contoh, Anda perlu melindungi kandang paddock yang memiliki rerumputan yang kurang produktif. Anda bisa lebih sering merotasikan ternak keluar kandang ini. Atur tingkat keseringan rotasi ternak Anda berdasarkan musimnya. Di musim panas, Anda perlu memindahkan ternak lebih sering untuk mengikuti tingkat pertumbuhan rumput. 7 Pastikan ternak memiliki akses ke tanah tinggi atau tempat berlindung. Kalau cuaca ekstrem datang, Anda bisa memindahkan ternak ke kandang paddock yang lebih tinggi sehingga ternak-ternak bisa berjalan di tengah hujan atau becek tanpa cedera. Anda juga bisa membangun lumbung atau area beratap bagi ternak, tetapi struktur ini lumayan mewah dan tidak banyak peternak yang memilikinya. Kalau Anda memilih untuk memelihara ternak-ternak di area tertutup, tangani kotorannya secara teratur untuk mencegah penyebaran penyakit. Cek lantai setiap kandang untuk memastikannya antiselip. Hal ini akan mengurangi peluang cederanya ternak, terutama dalam kondisi basah. Iklan 1 Penuhi kebutuhan air bersih bagi ternak. Apabila sungai atau kali mengalir melalui kandang paddock, Anda bisa menjadikannya sumber air bagi ternak. Anda bisa membangun lerengan akses sehingga sapi bisa minum dengan mudah tanpa mencemarinya. Anda juga bisa memakai sistem sifon untuk mengisi tangki air dari sumber air tersebut.[7] Cara alternatif lain adalah dengan memasang pompa air tenaga hewan. Pompa ini dipicu oleh hidung sapi yang menekan tuas di dalam tangki air. Kemudian, air akan disifon naik secara otomatis dari sungai untuk mengisi tangki. Jika Anda menggunakan mata air murni atau sungai sebagai sumber air, pastikan untuk membersihkannya secara periodik demi memastikannya tidak terkontaminasi dan menyebarkan penyakit. Aturan umumnya, ternak membutuhkan 4-8 liter air minum per 45 kg berat tubuhnya. Artinya, Anda memerlukan setidaknya 1 tangki per paddock yang mampu menampung jumlah minimal air yang dibutuhkan ternak-ternak dalam ruang tersebut. 2 Cukupkan kebutuhan makan ternak. Ternak padang rumput dapat bertahan hidup utamanya dengan memakan rumput. Namun, jika ternak Anda dipelihara di lahan kering dry-lot atau cuaca sedang buruk, sebaiknya berikan pakan tambahan berupa gandum atau jerami. Konsultasikan dengan dokter hewan terkait jenis gandum atau jerami yang sesuai bagi ternak dan jumlah yang ideal.[8] Gunakan rak jerami atau wadah pakan bersih dalam kandang paddock atau lumbung untuk memberikan makanan kepada ternak. Kalau pakan ternak basah, segera buang. Memberi makan kepada ternak juga membantu membangun hubungan positif dengan Anda. Para ternak akan mengasosiasikan Anda dengan makanan dan lebih mudah datang kalau dipanggil. 3 Sediakan asupan garam. Ternak tidak bisa menyimpan garam dalam sistemnya, yang artinya ternak perlu mengonsumsinya setiap hari supaya tetap sehat. Isi wadah pakan ternak dengan campuran garam mineral fortifikasi dan taruh di dekat tempat ternak tidur di malam hari, entah di dalam paddock atau di lumbung. Sebagai tambahan, letakkan minimal 1 garam batu dan blok campuran mineral di setiap kandang paddock.[9] Anda bisa membeli produk garam ini di toko perlengkapan peternakan atau bawah secara daring melalui perusahaan pemasok peternakan. Aturan bakunya, sapi seberat 600-630 kg membutuhkan 35-45 gram garam per hari. Kalau memiliki 100 sapi, Anda membutuhkan 24 kg kantung garam mineral setiap minggunya. Apabila sapi Anda tidak menyukai rasa campuran garam, coba adukkan molases kering untuk menambah rasanya. 4 Bekerjasamalah dengan dokter ternak untuk memantau kesehatan kawanan Anda. Beliau akan bisa memberi tahu vaksinasi apa saja yang dibutuhkan ternak Anda. Beberapa vaksin mungkin bisa Anda berikan sendiri, tetapi lainnya harus diberikan profesional medis. Anda juga harus memantau ternak lahan kering dengan amat saksama karena ternak ini lebih rentan penyakit, misalnya pneumonia. Lahan kering dry-lot adalah area berpagar yang tidak berumput. Kebanyakan peternak merotasikan ternaknya antara lahan kering, area berumput, dan ruang tertutup. Ternak lahan kering sering kali menderita penyakit pernapasan akibat debu di udara. Vaksinasi ternak dapat membantu Anda melindungi hewan dari penyakit, misalnya kaki hitam atau Bovine Viral Diarrhea BVD. Pantau kesehatan kerbau dengan saksama selama musim pembiakan karena kerbau bisa saling mencederai saat memperebutkan hak berkembang biak. Iklan 1 Latih ternak untuk merespons suara tertentu. Ketika Anda kali pertama melihat ternak, bunyikan klakson mobil dalam pola tertentu, dentingkan bel sapi, atau teriakkan suatu frasa atau suara. Anda juga bisa membuat suara ini ketika memberi makan sehingga ternak mengasosiasikannya dengan makanan. Teruskan latihan sampai ternak mengenali suara terkait dan menaggapinya.[10] Dalam sebagian kasus, ternak akan belajar merespons panggilan Anda dalam waktu seminggu. Namun, terkadang dibutuhkan waktu lebih lama, bergantung pada hewan dan metode latihan Anda. Pendekatan latihan yang paling efektif menggabungkan konsistensi dengan imbalan langsung, misalnya jerami. Sebagai contoh, jika Anda sampai di kandang pada waktu yang sama setiap hari, bunyikan bel, dan berikan jerami ketika merespons. Pada akhirnya ternak akan mengasosiasikan suara bel Anda dengan makanan. 2 Perlakukan ternak dengan lembut dan tanpa kekerasan. Menggunakan alat listrik justru bisa membuat ternak berperilaku kasar. Serupa dengan itu, cambuk juga menakuti ternak dan membuatnya tidak memercayai Anda. Jadi, sebaiknya Anda mendorong ternak untuk bergerak, menekan lembut dengan sudip plastik atau sisi sapu.[11] Dayung lazimnya cukup ideal karena lebar dan ternak bisa memantaunya dengan mudah. Kalau Anda bergerak dengan pelan dan hati-hati, teknik ini bisa meminimalkan ketakutan ternak. Selain itu, jika Anda menggenggam ekor ternak, lakukan dengan hati-hati sehingga tidak cedera. Menarik dan memuntir ekor dapat menyebabkannya patah. 3 Jaga ketenangan ternak dengan memasangkannya. Oleh karena ternak adalah hewan kawanan, ia akan ketakutan kalau disentuh atau dipindahkan sendirian. Kalau Anda perlu merawat atau memeriksa hewan, pisahkan dengan minimal 2 sapi lainnya. Serupa dengannya, kalau Anda melihat sapi atau kerbau menjadi agresif, hal ini bisa disebabkan ia tidak merasa nyaman di dalam kawanan yang terlalu kecil. Kalau Anda menangani ternak atau sapi muda, bawa beberapa sapi dewasa untuk menjaga ketenangannya. 4 Gunakan hanya jasa pengasuh ternak berpengalaman. Kalau Anda memiliki banyak ternak atau membutuhkan bantuan ekstra, coba cari jasa pengasuh ternak di komunitas peternak Anda. carilah orang yang sudah pernah menangani ternak sebelumnya dan terbiasa merawatnya dengan baik. Kalau Anda sudah mempekerjakan seseorang, luangkan waktu untuk mengamatinya di peternakan. Minta karyawan Anda untuk meneruskan pendidikan peternakannya dengan mengikuti kelas peternakan di kampus atau bahkan menonton video instruksi di internet. Iklan Kalau Anda masih awam dalam memelihara ternak, awali kecil-kecilan dengan hanya 1-2 ternak. Temukan mentor jika Anda masih awam beternak. Hubungi dokter ternak, produsen susu, pembiak ternak, atau profesional industri peternakan.[12] Iklan Peringatan Memiliki sapi atau kerbau merupakan komitmen jangka panjang karena sebagian hewan hidup hingga 18 tahun. Pastikan untuk mempertimbangkannya dengan saksama sebelum membangun kawanan Anda.[13] Pantau pagar Anda secara teratur untuk memastikan tidak ada ujung tajam atau bagian yang rusak. Bagian tajam di pagar dapat menyakiti ternak dan ternak dapat kabur jika ada pagar yang rusak. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Untukcara ternak Kambing Etawa memang tidak sesulit menangani binatang ternak lainnya, hanya dengan persiapan bibit, pemberian pakan, dan penanganan. Solusi lain adalah dengan membelinya di pasar hewan namun bibit sebaiknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Mengenal Ikan Molly dan Cara Pembenihan Budidaya. 02/05/2021. 7 Faktor Utama
foto oleh unsplashSeperti yang kita tahu bahwa dari dulu hingga sekarang banyak sekali orang yang menganggap bahwa hewan peliharaan merupakan sahabat sejati. Namun, walaupun demikian memang tidak sedikit orang yang beranggapan juga bahwa hewan peliharaan sering kali memicu berbagai masalah Kesehatan terutama untuk anak. Anggapan orang ini terkadang membuat anda khawatir bukan? Namun tunggu dulu! Sebaiknya anda tidak boleh menelan semua informasi mentah-mentah, simak berikut tentang manfaat memelihara hewan bagi anak yang perlu diketahui!Inilah Manfaat Memelihara Hewan Bagi Anak Yang Sebaiknya Diketahui Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa mempunyai hewan peliharaan seperti anjing ataupun kucing memang baik untuk kesehatan serta tumbuh kembang anak. Efek positifnya tentu bisa mencakup kesehatan fisik, tumbuh kembang, melatih interaksi sosial, mental serta kecerdasan anak. Namun walaupun demikian tetap saja, memiliki anak dan hewan peliharaan yang berada dalam satu atap memang perlu pengawasan khusus dari anda sebagai orang tua. Selain manfaat tersebut, tentu masih banyak manfaat lainnya. Penasaran apa saja? Berikut beberapa diantaranya1. Mengurangi Resiko Alergi Banyak studi mengatakan bahwa anak yang dibesarkan di lingkungan dengan hewan peliharaan akan memiliki resiko lebih rendah dalam menderita asma ataupun alergi. Selain itu, para ahli juga mengemukakan bahwa keberadaan hewan di rumah akan membantu membangun sistem kekebalan tubuh anak karena adanya paparan dini terhadap kuman Dapat Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Serta Empati Tahukah anda? Rasa sayang, tanggung jawab serta kepedulian tidak akan tumbuh begitu saja pada seorang anak. Nilai-nilai yang baik ini tentu perlu diasah dengan memberikan contoh kepada buah hati anda. Nah, dengan memiliki hewan peliharaan tentu bisa menjadi salah satu cara untuk mengajari anak anda tentang tanggung jawab serta empati. Dengan selalu melihat anda merawat hewan perliharaan di rumah, maka anak anda juga akan mulai belajar untuk menyayangi, memberi makan serta mengajaknya Melatih KedisiplinanDengan memelihara hewan, Anda juga dapat melatih kedisiplinan anak. Hal ini diwujudkan dengan melibatkan anak untuk memberikan makanan secara teratur. Dengan memberikan tugas ini ke anak, Anda bisa terlatih untuk mematuhi tugas rutin namun Membantu Anak Belajar Lebih Percaya Diri Selanjutnya, manfaat memeliharan hewan bagi anak yaitu membantu anak untuk belajar lebih percaya diri. Hal ini tentu saja karena dengan memelihara hewan dan anak anda menyayanginya maka dapat dipastikan anak anda tidak akan rewel, bisa belajar lebih baik serta lebih Mengurangi Stress Tentu saja siapa sih yang tidak gemas dengan tingkah hewan peliharaan seperti kucing ataupun anjing? Semua orang pasti sangat gemas dengan tingkah lucunya apalagi untuk anak-anak. Perasaan senang ketika melihat hewan peliharaan bertingkah lucu dan menggemaskan tentu saja akan mengurangi stres pada anak dan bahkan orang dewasa. Nah itulah beberapa manfaat memelihara hewan bagi anak yang sebaiknya anda ketahui. Namun, terlepas dari manfaat tersebut, sudah pasti anda perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan untuk memelihara hewan. Apa saja hal tersebut? Berikut ulasannya!Inilah Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memelihara Hewan PeliharaanSetelah mengetahui manfaat memelihara hewan bagi anak tentu saja anda sudah tidak sabar bukan untuk memeliharanya? Namun sebaiknya anda tidak perlu terburu-buru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa diantaranya Kondisi kesehatan anggota keluarga. Keamanan serta kenyamanan anak. Pastikan memilih hewan peliharaan yang memang lebih cepat beradaptasi, tidak agresif serta jinak. Kesiapan diri untuk memelihara hewan, baik dari segi perawatan, budget hingga hal lainnya. Kesehatan hewan peliharaan. Ada baiknya hewan peliharaan diberikan vaksinasi rutin untuk mencegah terkena penyakit baik yang menular ke manusia ataupun tidak. Khusus untuk Anjing, Anda perlu memastikan agar divaksinasi sekilas tentang manfaat memelihara hewan bagi anak dan hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memelihara hewan perliharaan. Semoga bermanfaat!Baca juga Mengenal Penyakit Akibat Hewan Peliharaan yang Perlu Diketahui
5Manfaat Hewan Ternak Bagi Kehidupan Manusia 5 Manfaat Hewan Ternak Bagi Kehidupan Manusia - Hewan ternak adalah hewan yang [] Recent Posts Cara Budidaya Menanam Tanaman Anggur Dalam Pot "Berbuah Cepat"
Hewan peliharaan tidak hanya dapat menghibur Anda dan keluarga, tetapi juga baik bagi kesehatan tubuh. Namun, jika tidak dirawat dan dijaga dengan baik, hewan peliharaan juga bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan. Berbagai riset telah membuktikan bahwa ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari memelihara hewan. Namun, di sisi lain, hewan peliharaan yang tidak dirawat dengan baik dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti menularkan kuman, virus, atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Manfaat Memiliki Hewan peliharaan Memelihara hewan bisa mendatangkan banyak manfaat, baik dari sisi psikologis maupun kesehatan. Efek positif ini dapat dirasakan siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak, serta mereka yang menderita penderita penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa manfaat memiliki hewan peliharaan 1. Meningkatkan kekebalan tubuh Memiliki hewan peliharaan diketahui dapat memperkuat sistem imun. Kekebalan tubuh yang lebih baik juga dapat terbentuk pada anak-anak yang tumbuh di lingkungan rumah dengan hewan peliharaan. Penelitian terbaru pun mengungkapkan bahwa balita yang dibesarkan di dalam rumah dengan hewan peliharaan berisiko lebih rendah mengalami alergi, asma, dan eksim. Meski demikian, sebagian orang mungkin tidak cocok atau alergi terhadap bulu hewan. Jika Anda atau anggota keluarga memiliki alergi tersebut, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum hendak memelihara hewan. 2. Meredakan stres Bermain bersama hewan peliharaan bisa membuat Anda senang dan melupakan sejenak masalah yang ada. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon dopamin dan serotonin di otak saat Anda merasa bahagia. Dengan demikian, stres yang dialami pun akan mereda. Selain itu, memelihara hewan juga bisa mengatasi rasa sepi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan psikologis, seperti depresi, terutama bagi Anda yang tinggal sendirian. 3. Mendukung tumbuh kembang anak Memelihara hewan dapat menumbuhkan rasa empati, tanggung jawab, daya imajinasi, dan kedekatan emosional anak terhadap hewan. Tak hanya itu, berinteraksi dengan hewan peliharaan bahkan dapat membantu anak yang mengalami kesulitan belajar untuk lebih fokus dan tenang. Namun, orang tua tentu harus selalu menjaga anak saat ia berinteraksi dengan hewan peliharaan guna mencegah cedera atau risiko tergigit hewan. 4. Menemani dan menjaga lansia Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia dengan penyakit Alzheimer akan merasa lebih rileks, bahagia, dan merasa terhibur bila ia memiliki hewan peliharaan di rumah. 5. Mendorong untuk lebih aktif bergerak Memelihara atau bermain bersama hewan peliharaan juga dapat memotivasi Anda untuk lebih rutin berolahraga dan lebih aktif bergerak. Aktivitas ini merupakan alternatif yang tepat jika Anda enggan berolahraga. Bermain bola dengan kucing, berjalan kaki bersama anjing, atau membersihkan kolam ikan dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus membuat tubuh sehat. 6. Meningkatkan kemampuan berinteraksi Hewan peliharaan diketahui dapat menunjukkan empati dan kasih sayang terhadap orang di sekitarnya, khususnya orang yang memeliharanya. Bahkan, suatu studi menyatakan bahwa hewan peliharaan dapat mendukung anak dengan autisme untuk berinteraksi lebih baik dengan lingkungan sekitarnya. Risiko Memiliki Hewan peliharaan Saat memutuskan untuk memelihara hewan, Anda dan keluarga juga perlu berkomitmen untuk merawat dan menjaga hewan tersebut dengan baik. Jika tidak terawat, hewan peliharaan di rumah bisa saja menyebabkan berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh hewan peliharaan Kutu Waspada jika Anda melihat hewan peliharaan mulai sering menggaruk tubuhnya sendiri. Itu bisa menjadi pertanda adanya kutu yang berkembang biak pada kulitnya. Kutu yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berkeliaran atau menetap dan bertelur di celah atau lipatan barang-barang di rumah, seperti sofa dan bantal. Selain menyebabkan gatal pada kulit manusia, kutu dapat menularkan penyakit serius, seperti pes. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat atau bedak antikutu. Cacing Beragam jenis cacing, seperti cacing pita dan cacing gelang, adalah parasit umum yang dapat berkembang dalam usus halus hewan. Muntah, diare, dan penurunan berat badan binatang dapat menjadi gejala adanya infeksi cacing. Hewan yang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya pada manusia melalui tanah atau pasir yang telah terkontaminasi telur cacing. Selain itu, telur cacing yang menetas di dalam tubuh orang dewasa dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh. Penanganan melalui suntikan, obat minum, maupun obat oles dari dokter hewan dapat menjadi solusi masalah ini. Kurap Anda dan anggota keluarga dapat tertular penyakit kurap dari hewan peliharaan yang tidak terawat hanya dengan menyentuh kulit atau bulu mereka. Kurap dapat menyebabkan kulit merah, ruam, atau bintik melingkar pada kulit. Segera periksakan hewan peliharaan Anda ke dokter, jika ia terkena kurap. Luka cakaran atau gigitan Meski hewan peliharaan Anda sudah terlatih dan sangat bersahabat, tetapi jangan pernah meninggalkan anak sendirian dengan binatang. Anak yang terlalu antusias bisa saja mendorong atau memukul hewan, sehingga berisiko digigit atau dicakar oleh hewan peliharaan. Toksoplasmosis Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini umumnya ditemukan di tinja kucing. Parasit ini juga bisa ditemukan pada bulu kucing yang kotor. Meski demikian, ada riset yang menyatakan bahwa wanita yang sejak lama telah memelihara kucing akan memiliki antibodi terhadap toksoplasmosis. Namun, untuk berjaga-jaga, ada baiknya hewan peliharaan dipindahkan ke tempat lain atau pastikan agar ibu hamil tidak mengurus kotoran kucing agar terhindar dari infeksi yang bisa membahayakan kehamilan dan janin. Untuk menghindari risiko penyebaran penyakit, pastikan hewan kesayangan Anda melalui tahap pemeriksaan dan menjalani vaksinasi sebelum dibawa ke rumah. Jika tidak, selain hewan tersebut berpotensi terkena penyakit, Anda dan keluarga di rumah juga pun berisiko tertular oleh bakteri, virus, atau parasit yang ada di tubuh mereka. Sebelum memutuskan untuk memelihara hewan, Anda perlu mempersiapkan berbagai keperluan hewan yang akan dipelihara, serta memastikan kondisi kesehatan Anda dan keluarga. Ada baiknya bila Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memiliki hewan peliharaan, terutama jika Anda atau orang serumah memiliki kondisi medis tertentu. Budidayahewan ternak kini sudah berkembang. Hal ini dapat dilihat dari upaya perluasan jenis hewan yang bisa dibudidayakan dan kemudian diambil hasilnya. Terbukti dengan munculnya istilah satwa harapan, yaitu istilah baru yang muncul di dunia peternakan hewan. Budidaya satwa harapan kini sudah mulai populer dan menjadi ladang bisnis yang
Binatang piaraan bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun banyak kabar yang mengatakan bahwa memelihara hewan saat hamil, seperti anjing atau kucing sebaiknya dihindari, karena bisa membahayakan. Benarkah demikian? Penyakit serius lebih umum dibawa dan ditularkan oleh hewan liar. Menderita kondisi ini akibat memiliki hewan peliharaan termasuk jarang terjadi selama Anda merawatnya dengan benar dan bersih. Namun risiko ini memang tetap ada, khususnya untuk ibu hamil. Baca JugaCiri-ciri Kucing Rabies Ini Bisa Selamatkan Anda dari PenularannyaKelebihan Air Ketuban Hidramnion, Bahayakah untuk Ibu Hamil dan Janin? Waspadai 7 Tanda-TandanyaPenyebab Mata Kering Saat Hamil, Apa Saja? Hewan peliharaan yang perlu dihindari saat hamil Bolehkah saat hamil memelihara hewan peliharaan? Mempunyai peliharaan saat hamil diperbolehkan, namun tidak semua hewan bisa dipelihara. Pasalnya, sejumlah hewan bisa saja membawa parasit yang bisa membahayakan janin dalam kandungan. Berikut sejumlah hewan peliharaan yang harus dihindari oleh ibu hamil 1. Hamster Hewan peliharaan yang perlu dihindari saat hamil yang pertama adalah hamster. Memelihara hamster saat hamil perlu dihindari, karena bisa berisiko membawa virus LCMV Lymphocytic Choriomeningitis Virus. LCMV adalah sebuah virus yang terdapat pada hewan pengerangat. Jika ibu hamil terinfeksi LCMV, bayi bisa mengalami kecacatan hingga meninggal. Penularan virus ini dapat melalui urin atau kotoran hamster. Gejala terinfeksi virus LCMV di antaranya adalah flu, mual, demam, nyeri otot, leher kaku, sakit kepala, muntah, kurang nafsu makan. 2. Anjing Anjing juga menjadi salah satu hewan yang perlu dihindari saat hamil. Memelihara anjing saat hamil bisa berisiko terkena rabies dan infeksi kutu di tubuhnya yang membahayakan ibu dan janin. Akan berbahaya jika bulu-bulu anjing terdapat banyak bakteri kutu karena bisa menyebabkan penyakit kulit, seperti jamur. Jamun ini akan menimbulkan rasa gatal dan masalah kehamilan lainnya. 3. Unggas Memelihara hewan unggas saat hamil juga sebaiknya dihindari. Unggas seperti ayam, bebek, atau burung, perlu dihindari karena bisa saja terjangkit flu burung. Saat hamil memelihara burung, sebaiknya Anda memastikan bahwa unggas yang Anda pelihara di rumah sudah mendapatkan vaksin flu burung. Selain itu, usahakan agar tempat tinggal tidak berdampingan langsung dengan tempat pemeliharaan unggas untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rumah. 4. Kucing Hewan peliharaan yang perlu dihindari saat hamil selanjutnya adalah kucing. Memelihara kucing saat hamil berisiko pada infeksi toksoplasma yang bisa ditularkan dari kotoran kucing. Bukan hanya kucing, memelihara kelinci saat hamil juga berisiko menularkan toksoplasma. Toksoplasma berakibat buruk untuk kesehatan janin, bisa menyebabkan keguguran hingga kematian. Baca juga Ini Pertolongan Pertama akibat Digigit Kucing untuk Menghindari Infeksi, Apa Saja? 5. Kura-kura Jenis hewan lainnya yang sebaiknya dihindari ibu hamil adalah reptil, seperti kura-kura. Kura-kura bisa menularkan bakteri salmonella yang berbahaya untuk ibu hamil dan janin, karena bisa menyebabkan diare hingga muntah-muntah. Ada sejumlah penyakit yang dapat terjadi saat memelihara hewan saat hamil, yaitu 1. Salmonellosis Salmonellosis adalah infeksi akibat bakteri salmonella. Infeksi ini tidak hanya bisa disebarkan lewat makanan, tapi juga hewan peliharaan. Misalnya binatang peliharaan Anda memakan makanan yang terkontaminasi Salmonella lalu Anda menyentuh, bermain, membersihkan kotoran dan urine nya maka Anda akan berisiko terkena Salmonellosis. Hewan yang dapat terkena salmonella adalah anjing, kucing, kuda, hamster, golongan reptil seperti ular, kadal, serta golongan hewan ternak seperti sapi, babi, kambing, domba. Ibu hamil yang terinfeksi bakteri salmonella bisa mengalami demam, diare, muntah, serta sakit perut. Terlebih lagi, infeksi bakteri ini bisa saja ditularkan pada bayi dalam kandungan. 2. Toxoplasmosis Toksoplasmosis adalah infeksi umum dari parasit yang bisa ditemukan di kotoran hewan, umumnya kucing. Penularan toksoplasmosis pada janin sangat kecil, tapi tetap mungkin. Bila penularan terjadi di awal kehamilan, infeksi ini bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan, atau catat lahir. 3. Lymphocytic choriomeningitis Lymphocytic choriomeningitis LCM adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Penyakit ini umumnya disebarkan oleh tikus liar. Tapi tikus piaraan seperti hamster juga bisa menjadi perantaranya. LCM ringan bisa menyebabkan gejala mirip flu dan umumnya dapat sembuh tanpa komplikasi. Tapi LCM yang berat dapat memicu gangguan saraf seperti meningitis dan kelumpuhan. Selama kehamilan, virus ini pun dapat menular ke janin dan bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan, serta cacat lahir. 4. Rabies Infeksi rabies disebarkan melalui air liur hewan yang memiliki virus rabies. Bila terinfeksi, gejalanya dapat berupa demam, meriang, dan lemas. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa terus menyebar hingga membahayakan nyawa calon ibu maupun calon buah hati. Karena itu, rabies perlu ditangani secepat mungkin. 5. Penyakit Lyme Penyakit Lyme menyebar lewat gigitan dari hewan yang sudah terinfeksi, biasanya kutu. Gejalanya mirip dengan flu, tapi disertai oleh ruam kulit. Kondisi ini perlu ditangani karena berpotensi membahayakan ibu hamil beserta janinnya. Dokter bisa menangani penyakit Lyme dengan memberikan obat antibiotik. Dokter akan menyesuaikan jenis antibiotik bagi para wanita hamil supaya tetap aman bagi sang ibu maupun calon bayinya. Manfaat memelihara hewan saat hamil Meski memiliki sejumlah risiko, memelihara hewan saat hamil juga bisa mendatangkan manfaat. Sejumlah manfaat memelihara hewan saat hamil di antaranya adalah 1. Membuat ibu hamil tetap aktif Dikutip dari Pregnancy Birthbaby, memelihara hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing bisa membuat ibu hamil tetap aktif bergerak selama masa kehamilan. Tetap aktif saat hamil penting dilakukan, agar lebih rendah terkena komplikasi kehamilan. 2. Meningkatkan daya tahan tubuh Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian anak yang lahir dari orangtua yang memelihara hewan cenderung mempunyai sistem imun lebih kuat. Imunitas yang baik tersebut dapat mengurangi risiko bayi untuk terkena alergi dan obesitas di kemudian hari. 3. Menghindari stres Centers for Disease Control CDC menyebutkan bahwa memiliki hubungan baik dengan hewan peliharaan dapat mengurangi stres, kesepian, kecemasan, dan menimbulkan efek bahagia. Baca juga Manfaat Pelihara Kucing Ternyata Bisa Bikin Bahagia Tips aman memelihara hewan saat hamil Agar terhindar dari berbagai penyakit akibat memelihara hewan, Anda bisa menerapkan beberapa langkah pencegahan di bawah ini selama hamil Jangan membersihkan kotoran hewan sendiri. Minta bantuan orang lain untuk melakukannya. Bila terpaksa membersihkan kotoran hewan peliharaan, gunakan sarung tangan karet dan cuci tangan dengan bersih setelahnya. Usahakan untuk tidak terkena air liur dari hewan peliharaan. Bila sudah terkena, segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun. Rajin membersihkan tangan dengan air hangat dan sabun. Hindari memberi daging mentah atau kurang matang pada hewan peliharaan. Jaga jarak dengan hewan piaraan, terutama hewan-hewan yang berukuran besar dan berpotensi meloncat tiba-tiba ke arah Anda. Jangan mencium atau memegang hewan peliharaan ke dekat wajah Anda, terutama hamster dan kelinci. Jauhkan hewan peliharaan dari dapur atau area penyimpanan makanan. Pastikan hewan piaraan diperiksa secara berkala oleh dokter hewan, seperti melakukan vaksinasi sesuai anjuran. Latih hewan untuk bisa menerima anggota keluarga baru, yaitu bayi Anda. Pasalnya, beberapa hewan bisa cemburu dan menjadi agresif. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda merasa sakit setelah mengurus hewan peliharaan. Ibu hamil boleh saja memelihara hewan, seperti anjing, kucing, ikan, ataupun hamster. Meski demikian, Anda perlu lebih berhati-hati dalam melakukannya. Pasalnya, ada sejumlah penyakit yang bisa ditularkan dari hewan peliharaan pada ibu hamil. Contohnya, toksoplasmosis dan rabies. Penyakit-penyakit ini pun bisa membahayakan janin bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Jika ibu hamil ingin atau sudah memelihara hewan, perhatikan kebersihannya secara saksama. Tidak lupa, rutin periksakan binatang piaraan ke dokter hewan dan diri Anda ke dokter kandungan. Dengan ini, kondisi kesehatan akan selalu terpantau. Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Lokasiuntuk budidaya dan ternak tokek sebaiknya mempunyai tempat yang strategis, jauh dari pemukiman warga serta juga keramaian. Hal tersebut bertujuan agar hewan tokek tidak mengalami stres pada saat masa perkembangbiakannya. Ada baiknya, lokasi dapat di tempuh dengan mudah dan tidak terlalu jauh dari pemukiman/rumah kalian.
- Tahapan dari budi daya ternak kesayangan adalah teknik atau beberapa cara yang harus kita lakukan untuk menjaga hewan ternak kesayangan di dalam kondisi yang stabil. Misalnya, jika lingkungan tempat tinggal kita bersih, sehat, dan baik, maka kita dapat bertumbuh dengan baik. Nah, jika kita memiliki lingkungan tempat tinggal yang kotor dan banyak bakteri di sekitarnya maka kita memiliki potensi untuk terserang penyakit. Hal ini juga berlaku kepada hewan-hewan ternak kesayangan kita, lo. Baca Juga Punya Tubuh Kecil, Apa Lagi Keunikan Kuda Laut? Selain perlu memiliki lingkungan hidup yang sehat, hewan ternak juga perlu dijaga guna meningkatkan kualitas dari hewan ternak tersebut. Kita dapat memanfaatkan banyak sekali dari hewan ternak, lo. Mulai dari susu, daging, kulit, hingga tenaganya. Kita juga dapat memelihara hewan ternak seperti halnya memelihara hewan peliharaan pada umumnya, ya, Adjarian. Sekarang, yuk, simak informasi mengenai tahapan dan cara budi daya hewan ternak kesayangan di bawah ini! "Menjaga kebersihan lingkungan hidup hewan ternak dapat meningkatkan kualitas dari hewan ternak tersebut."
2 Bebek. Jenis investasi hewan ternak selanjutnya adalah hewan bebek, pada jenis hewan satu ini memang sangat menguntungkan sekali. Pasalnya banyak para usaha kuliner yang menggunakan daging bebek, sehingga peternak telur bisa menyuplai ke beberapa pedagang. Selain itu juga, telur bebek memiliki harga cukup mahal dan banyak peminatnya. Pakan ternak ruminansia memang beragam, ada yang berupa rumput, polard, ampas tahu dan lain lain. Salah satu jenis pakan yang kurang dikenal namun memiliki benefit baik untuk peternak adalah Hay. Walaupun pakan ini mungkin tidak terlalu sering didengar, tetapi mudah untuk membuatnya. Bahkan Anda bisa membuatnya sendiri untuk pakan ternak ruminansia. Ternak ruminansia sendiri contohnya adalah sapi, kambing, domba dan kerbau. Secara sederhana bisa dibilang ruminansia adalah ternak berkaki alami yang digunakan untuk membuat pakan ternak satu ini membuat Anda bisa memanfaatkan limbah organik di sekitar. Manajemen pakan sendiri merupakan salah satu aspek penting dalam beternak karena bisa mencapai 50-60 persen dari biaya perawatan. Salah satu tujuan dari pembuatan pakan hay ini adalah jika sampai ada tanaman hijau yang terlalu banyak maka bisa dimanfaatkan untuk pakan ini. Dengan begitu tidak akan ada limbah atau tanaman panen yang dibuang begitu saja. Hal ini akan membuat semua yang ada di alam bisa dimanfaatkan dengan baik. Hay ini lalu bisa dimanfaatkan pada musim kemarau saat pakan hijauan terbatas jumlahnya. Secara sederhana bisa dibilang peternak dapat menabung pakan hijaun berupa hay saat kondisi berlimpah untuk digunakan pada saat kondisi pakan sedikit. Untuk itu Anda perlu mengetahui cara untuk membuatnya sendiri agar lebih hemat dan ternak ini bisa disimpan untuk jangka waktu lebih lama sehingga Anda bisa sekali membuat dalam jumlah banyak sekaligus. Namun tentu saja proses atau cara membuat hay ini harus dilakukan dengan cara tepat agar nanti hasilnya optimal dan sesuai kebutuhan nutrisi ternak. Hay yang berkualitas memiliki warna yang masih hijau meskipun ada bagian yang kekuningan. Selain itu, tidak banyak bagian daun rusak saat dilakukan proses pembuatan, serta tidak terlalu kering sehingga tidak akan mudah patah saat disimpan atau dikonsumsi oleh hewan ternak Anda Pembuatan Hay dengan Benar Sebelum memulai proses pembuatannya Anda harus memperhatikan bahwa tanaman yang akan digunakan membuat hay adalah tanaman dengan tekstur halus. Tanaman yang dipanen di awal musim saat berbunga dan didapatkan dari lahan subur adalah syarat lainnya untuk memilih tanaman tepat bagi pertama sebagai cara membuat hay adalah dengan membuang potongan tanaman berukuran kecil dan dihamparkan di bawah sinar matahari. Proses menjemur potongan tanaman ini dilakukan sampai warnanya berubah menjadi kecokelatan. Hal penting harus diperhatikan pada proses ini adalah membalik posisinya setiap hari. Cara kedua yang bisa dilakukan disebut sebagai pod. Cara ini dilakukan menggunakan rak untuk menyimpan potongan tanaman hijau yang sudah kering selama kurang lebih antara 1 sampai 3 hari. Dengan cara ini maka akan menghasilkan hay dengan warna dedaunan tidak akan gosong dan memiliki kualitas lebih baik. Penambahan pengawet juga bisa dilakukan dengan garam untuk mencegah panas, meminimalisasi pertumbuhan jamur, dan mengendalikan mikroba. Bisa juga dengan menambahkan amonia cair sebagai peningkat daya cerna pakan dan memberikan nitrogen sebagai kandungan tambahan dalam pakan Dibuatnya Pakan Hay Dengan mengaplikasikan pembuatan hay, peternak dapat mengatur ketersediaan pakan yang akan diberikan ke ternak ruminansia. Seperti diketahui, ada waktu-waktu tertentu yang dapat dikatakan sebagai masa “panen” dan masa “paceklik” bagi peternak ruminansia. Dengan hay, peternak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bahkan pada saat musim kemarau. Selain hay sebenarnya ada juga cara pembuatan pakan lain untuk manajemen ternak yaitu silase. Namun pembuatan silase akan dibahas lain kali Anda melakukan proses ternak hewan ruminansia tentu tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Penggunaan pakan hay ini akan jadi solusi dalam memenuhi nutrisi yang baik dan dibutuhkan oleh setiap hewan ruminansia sehingga hewan ternak Anda akan lebih sehat dan memberikan keuntungan secara materi untuk Anda. Tidak perlu khawatir karena cara ini sebenarnya mudah untuk dilakukan. Selain itu, Anda bisa mengatur kapan saat yang tepat untuk membuat hay ini dan menyimpannya untuk masa sulit mendapatkan pakan ternak. Namun pastikan Anda memang sudah mengaplikasikan cara membuat hay dengan baik dan benar sesuai dengan cara yang disarankan.ternaksapiternakkambingternakdombaternakruminansiapakanternakpembuatanhay
Sapi Budidaya hewan ternak ini mampu mendatangkan keuntungan jutaan rupiah per ekornya. Masa panen sapi mulai dari usia 3-6 bulan saja, jika ingin dijual sebagai pedaging. Kalau ingin memelihara sapi perah maka harus menunggu usia minimal 3,5 tahun dan pastikan kondisinya sehat.
Manfaat punya hewan peliharaan untuk anak berikutnya adalah ia akan terbentuk menjadi pribadi yang lembut, berempati dan penuh kasih sayang. Dengan terlibat langsung dalam mengurus peliharaannya, anak akan menyadari bahwa hewan peliharaan sama seperti manusia yaitu membutuhkan makanan, tempat tinggal, olahraga, dan cinta. Rasa belas kasih bukanlah hal yang tiba-tiba muncul di usia dewasa, melainkan perlu dibentuk sejak dini. Oleh karena itu, diperlukan upaya tertentu untuk mengasah sifat ini agar bermanfaat untuk kepribadiannya saat dewasa kelak. 3. Anak terlatih menjalin hubungan Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa hubungan dengan orang lain. Menjalin dan mempertahankan hubungan adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap manusia agar ia dapat nyaman berinteraksi dengan orang lain. Menurut Shelby H. Wanser dari Oregon State University Amerika Serikat, merawat hewan dapat melatih anak dalam berinteraksi dan berhubungan dengan pihak lain. Ini akan bermanfaat untuk kehidupan sosialnya di masyarakat. 4. Membantu perkembangan belajar anak berkebutuhan khusus Menurut penelitian Andrea Beetz dari University of Rostock Jerman, hewan peliharaan dapat memberikan manfaat untuk perkembangan anak berkebutuhan khusus, terutama dalam hal interaksi sosial. Pasalnya, memelihara hewan dapat membangun rasa empati, meningkatkan konsentrasi, melatih sensorik dan motorik, serta membuat emosi anak menjadi lebih stabil. Meski begitu, Anda sebaiknya tetap mempertimbangkan usia dan kondisi anak. Jangan sampai memelihara hewan justru dapat menyebabkan anak cedera. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli sebelum memutuskan memiliki hewan. 5. Mencegah anak dari alergi Banyak yang tidak tertarik memiliki hewan peliharaan karena takut terkena alergi. Padahal studi yang dilakukan oleh Dennis Ownby, dari Augusta University Amerika Serikat justru menyatakan sebaliknya. Ownby berpendapat bahwa berinteraksi dengan hewan peliharaan sejak masih bayi atau balita dapat mengurangi risiko terkena alergi tertentu. Hal ini berdasarkan hasil tes kulit terhadap seperti alergi debu, tungau, serbuk sari dan getah tanaman. Meski alasan hal ini masih belum dapat dipastikan, Dr. Ownby berteori bahwa ketika hewan menjilat tubuh anak, bakteri yang berpindah dari mulut hewan ke kulit anak dapat memicu sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari alergi. 6. Menurunkan risiko terkena asma Banyak yang tidak ingin punya hewan peliharaan untuk anak karena menganggap bahwa ia dapat menyebabkan asma. Padahal sebuah yang diterbitkan oleh Journal of Allergy and Clinical Immunology menyatakan hal yang sebaliknya. Penelitian yang dilakukan terhadap 442 anak umur 7 tahun tersebut menyatakan bahwa anak yang di saat bayi sering berinteraksi dengan hewan peliharaan di dalam ruangan dapat lebih kebal terhadap berbagai alergen dan infeksi bakteri penyebab asma. Meski begitu, hubungan antara kejadian asma pada anak dan hewan peliharaan masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut. Ada baiknya anda tetap berkonsultasi ke dokter bila memang anak memiliki gejala asma. 7. Mengatasi stres Manfaat punya hewan peliharaan tidak hanya baik untuk anak yang tak kalah penting adalah mengatasi stres. Merawat, memandikan, bermain, atau membelai hewan peliharaan ternyata dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Frontiers in Psychology, bermain dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini berperan dalam memberikan rasa nyaman dan bahagia pada manusia. 8. Memberikan mendorong kepercayaan diri anak Melansir Veterinary & Animal Sciences, manfaat punya hewan peliharaan di rumah dapat meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Apalagi jika hewan yang dipelihara terawat dan sehat akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri untuknya. Begitupun, ketika anak mulai bersekolah, hewan peliharaan memberikannya suatu topik menarik untuk diperbincangkan bersama teman-teman. 9. Anak tidak kesepian Jika Anda hanya memiliki satu anak, maka kehadiran hewan peliharaan di rumah dapat membawa kesenangan tersendiri untuknya. Ia memiliki teman untuk bermain sehari-hari di rumah. Ini akan membantunya agar tidak kesepian meskipun tanpa kehadiran saudara. 10. Memperkuat ikatan keluarga Manfaat punya hewan peliharaan sebenarnya bukan hanya untuk anak tetapi juga untuk anggota keluarga secara keseluruhan. Ini karena hewan tersebut menjadi pemersatu keluarga. Anda dapat melakukan kegiatan bersama keluarga untuk merawat peliharaan tersebut seperti bermain, jalan-jalan sore, atau memandikan dan memberi makan secara bersama-sama. Semua aktivitas menyenangkan itu dapat mempererat ikatan keluarga.
EGS4PC.
  • v3alnb9o12.pages.dev/229
  • v3alnb9o12.pages.dev/269
  • v3alnb9o12.pages.dev/345
  • v3alnb9o12.pages.dev/51
  • v3alnb9o12.pages.dev/331
  • v3alnb9o12.pages.dev/109
  • v3alnb9o12.pages.dev/131
  • v3alnb9o12.pages.dev/303
  • v3alnb9o12.pages.dev/194
  • memelihara hewan ternak sebaiknya